SISTEM PENGAPIAN SEPEDA MOTOR - Sepeda motor adalah kendaraan yang menggunakan mesin motor bakar, dimana putaran mesin dihasilkan dari perubahan energi kalor menjadi energi mekanik. Motor bakar ini termasuk pada mesin pembakaran dalam atau Internal combustion engine yaitu mesin yang proses pembakarannya terjadi didalam mesin itu sendiri ( ruang bakar). Campuran bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar dimampatkan atau dikompresikan oleh piston dari TMB ke TMA sehingga tekanannya menjadi tinggi dan suhunya naik, beberapa (8-15) derajat sebelum piston mencapai TMA busi akan memercikan api sehingga terjadi ledakan akibat dari proses pembakaran. Ledakan tersebut akan mendorong piston kembali ke TMB, proses kerja tersebut merupakan sumber tenaga mesin. Disinilah fungsi sistem pengapian ini yaitu untuk menghasilkan loncatan bunga api pada busi dengan waktu pengapian yang tepat
Sehingga dapat kita simpulkan bahwa faktor yang mendukung mesin motor bakar hidup adalah sistem bahan bakar yang baik, tekanan kompresi yang baik dan sistem pengapian yang baik.
Bagaimana Terjadinya Proses Pengapian pada Mesin Sepeda Motor ??
Gambar Proses Pengapian Pada Ruang Bakar |
Sebelum kita bahas proses kerja sistem pengapian, kita ketahui dulu macam - macam sistem pengapian pada sepeda motor :
1. Sistem Pengapian konvensional
yaitu sistem pengapian yang masih menggunakan contact breaker atau platina untuk mengatur timing pengapiannya. Namun jenis sistem pengapian ini sudah jarang digunakan lagi pada kendaraan sepeda motor.2. Sistem Pengaapian Elektronik / Capacitor Discharge Ignition (CDI)
yaitu sistem pengapian yang menggunakan perangkat elektronik seperti Capasitor, SCR Trystor yang terdapat pada CDI untuk mengatur timing pengapian. Sistem pengapian CDI merupakan sistem pengapian elektronik yang bekerja dengan memanfaatkan pengisian (charge) dan pengosongan (discharge) muatan kapasitor. Proses pengisian dan pengosongan muatan kapasitor dioperasikan oleh saklar elektronik seperti halnya kontak platina (pada sistem pengapian konvensional).
Karena sistem pengapian konvensional jarang lagi digunakan, maka kita kupas tuntas tentang sistem Pengapian Elektronik.
Sistem pengapian elektronik terbagi menjadi 2 macam berdasarkan sumber arusnya, yaitu :
1. Pengapian DC CDI
Sistem pengapian ini menggunakan sumber arus DC baik itu dari baterai maupun dari alternator yang sudah melalui dioda pada komponen kiprok sebagai penyearah arus. Pada umumnya sistem pengapian in banyak digunakan pada jenis sepeda motor.
Berikut adalah komponen sistem pengapian DC CDI :
2. Pengapian AC CDI
Sistem pengapian ini menggunakan sumber arus AC yang berasal dari alternator, yaitu tepatnya dari exiter coil. ketika magnet berputar maka exiter coil ini akan menghasilkan arus listrik yang diteruskan CDIKomponen sistem pengapian
- Baterai
Berfungsi sebagai sumber arus yang di suplai ke CDI untuk untuk menghasilkan percikan api pada busi.
- Kunci Kontak dan sikring
Berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus sistem pengapian dari baterai.
- Magnet / Rotor
Berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus sistem pengapian dari baterai.
- Pulser Coil / Pick Up Coil,
lilitan coil yang menghasilkan listrik melalui reluctor pada magnet untuk memberikan sinyal pengapian ke CDI. Saat magnet berputar maka reluctor akan melalui pulser coil sehingga akan membangkitkan arus listrik yang diteruskan ke CDI.
lilitan coil yang menghasilkan listrik melalui reluctor pada magnet untuk memberikan sinyal pengapian ke CDI. Saat magnet berputar maka reluctor akan melalui pulser coil sehingga akan membangkitkan arus listrik yang diteruskan ke CDI.
-DC CDI
Adalah komponen electronik yang berfungsi untuk mengatur timing pengapian berdasarkan sinyal yang diterima dari pulser coil.
Adalah komponen electronik yang berfungsi untuk mengatur timing pengapian berdasarkan sinyal yang diterima dari pulser coil.
- Ignition Coil
Koil pengapian menghasilkan tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk menyalakan api dari busi. terdiri dari 2 lilitan yang mengelilingi inti besi.Saat diberi tegangan AC, pada gulungan primary (bagian dalam), tegangan menjadi berlipat ganda pada gulungan secondary. yang mana kelipatannya sesuai dengan perbandingan gulungan Primary dan Secondary.
Koil pengapian menghasilkan tegangan tinggi yang dibutuhkan untuk menyalakan api dari busi. terdiri dari 2 lilitan yang mengelilingi inti besi.Saat diberi tegangan AC, pada gulungan primary (bagian dalam), tegangan menjadi berlipat ganda pada gulungan secondary. yang mana kelipatannya sesuai dengan perbandingan gulungan Primary dan Secondary.
- Cup Busi
Cup busi berfungsi untuk meneruskan tegangan tinggi dari ignition coil ke busi dan mencegah terjadinya kebocoran percikan api. Cup busi sangat berpengaruh terhadap kualitas pengapian.
Cup busi berfungsi untuk meneruskan tegangan tinggi dari ignition coil ke busi dan mencegah terjadinya kebocoran percikan api. Cup busi sangat berpengaruh terhadap kualitas pengapian.
- Busi
Busi berfungsi untuk mengubah tegangan tinggi dari ignition coil menjadi laoncatan bunga api antara elektroda untuk proses pembakaran pada ruang bakar. Busi terdiri 2 jenis yaitu, tipe busi panas dan tipe busi dingin.
Busi berfungsi untuk mengubah tegangan tinggi dari ignition coil menjadi laoncatan bunga api antara elektroda untuk proses pembakaran pada ruang bakar. Busi terdiri 2 jenis yaitu, tipe busi panas dan tipe busi dingin.